PENGANTAR
BISNIS
LAPORAN
KEUANGAN
ANALISIS RATIO :
1. Current Ratio ( Rasio Lancar)
Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang
dimiliki,
Current Ratio dapat dihitung dengan rumus :
Current Ratio = Aktiva
Lancar
Kewajiban Lancar
= Rp 158.031.410
Rp 70.179.300
= 2,25 ( tahun 2010 )
=Rp 125.529.590
Rp 46.586.380
= 2,69 ( tahun 2009 )
b. Quick Ratio ( Rasio Cepat )
Merupakan rasio yang digunaka untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva yang lebih
likuid . Quick Ratio dapat dihitung dengan rumus yaitu :
Quick Ratio = Aktiva
Lancar – Persediaan
Kewajiban Lancar
= Rp158.031.410 –
Rp 265.320
Rp
70.179.300
= 2,24( tahun 2010 )
=Rp125.529.590– Rp 265.320
Rp 46.586.380
= 2,68 ( tahun 2009 )
c. Cash Ratio ( Rasio Lambat)
Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia dan yang
disimpan diBank. Cash Ratio dapat dihitung dengan Rumus yaitu :
Cash Ratio = Cash
+ Efek
Kewajiban Lancar
= Rp. 30.133.520
Rp. 70.179.300
= 0,42 ( tahun 2010 )
= Rp 15.929.750
Rp 46.586.380
= 0,34 (tahun 2009 )
2. Ratio Solvabilitas
Rasio ini disebut juga Ratio leverage yaitu mengukur perbandingan
dana yang disediakan oleh pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari kreditur
perusahaan tersebut.
a. Total Debt to Equity Ratio (Rasio Hutang terhadap Ekuitas)
Merupakan Perbandingan antara hutang – hutang dan ekuitas dalam
pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri, perusahaan untuk
memenuhi seluruh kewajibanya .
Rasio ini dapat dihitung denga rumus yaitu :
Total Debt to equity Ratio = Total
Hutang
Ekuitas Pemegang Saham
= Rp 70.179.300
Rp. 140.942.750
= 0,49 ( tahun 2010 )
= Rp 46.586.380
Rp 115.425.700
= 0,40 ( tahun 2009 )
b. Total Debt to Total Asset Ratio ( Rasio Hutang terhadap Total
Aktiva )
Rasio ini merupakan perbandingan antara hutang lancar dan hutang
jangka panjang dan jumlah seluruh aktiva diketahui. Rasio ini menunjukkan
berapa bagian dari keseluruhan aktiva yang dibelanjai oleh hutang. Rasio ini
dapat dihitung dengan rumus yaitu :
Total Debt to Total Asset Ratio = Total Hutang
Total Aktiva
= Rp. 70.179.300
Rp.
214.606.450
= 0,32 ( tahun 2010 )
= Rp
46.586.380
Rp 166.582.880
= 0,27 (tahun 2009 )
3. Ratio Rentabilitas
Rasio ini disebut juga sebagai Ratio Profitabilitas yaitu rasio
yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau
keuntungan, profitabilitas suatu perusahaan mewujudkan perbandingan antara laba
dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut.
Yang termasuk dalam ratio ini adalah :
a. Gross Profit Margin ( Margin Laba Kotor)
Merupakan perandingan antar penjualan bersih dikurangi dengan
Harga Pokok penjualan dengan tingkat penjualan, rasio ini menggambarkan laba
kotor yang dapat dicapai dari jumlah penjualan.
Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu :
Gross Profit Margin = Laba
kotor
Penjualan
Bersih
= Rp. 46.681.530
Rp. 422.855.670
= 0,11( tahun 2010 )
= Rp 39.668.850
Rp 352.131.010
= 0,11 ( tahun 2009 )
b. Net Profit Margin (Margin Laba Bersih)
Merupakan rasio yang digunaka nuntuk mengukur laba bersih sesudah
pajak lalu dibandingkan dengan volume penjualan.
Rasio ini dapat dihitung dengan Rumus yaitu :
Net Profit Margin = Laba
Setelah Pajak
Penjualan Bersih
= Rp 29.331.550
Rp 422.855.670
= 0,06 (tahun 2010 )
= Rp
27.246.460
Rp 352.131.010
= 0,07 ( tahun 2009 )
c. Earning Power of Total investment
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal
yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan
netto. . Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu :
Earning Power of Total investment = Laba Sebelum Pajak
Total aktiva
= Rp. 45.354.290
Rp. 214.606.450
= 0,21 ( tahun 2010 )
= Rp 39.468.730
Rp 166.582.880
= 0,23 ( tahun
2009 )
d. Return on Equity (Pengembalian atas Ekuitas)
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal
sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi seluruh pemegang saham, baik saham
biasa maupun saham preferen. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu :
Return on Equity = Laba
Setelah Pajak
Ekuitas
Pemegang Saham
= Rp. 29.331.550
Rp. 140.942.750
= 0,20 ( tahun 2010 )
= Rp
39.468.730
Rp 115.425.700
= 0,34 ( tahun 2009 )